"Pemberitaan media yang intensif dan berlebihan mengenai peningkatan aktivitas gunung api seringkali justru mengakibatkan dampak negatif di masyarakat," kata Kepala Pusat Data Humas dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Ahad (2/2).
"Status waspada tidak kritis, yang diperlukan adalah sosialisasi, kajian bahaya, pengecekan sarana, dan piket terbatas," tambahnya.
Indonesia memiliki 127 gunung api aktif. Sebanyak 19 gunung dalam status Waspada atau level II yaitu Kelud, Raung, Ibu, Lewotobi Perempuan, Ijen, Gamnokora, Soputan, Sangeangapi, Papandayan, Dieng, Seulewa Agam, Gamalama, Bromo, Semeru, Talang, Anak Krakatau, Marapi, Dukono, dan Kerinci. Sedangkan tiga gunung berapi lainnya berstatus Siaga atau level III yaitu Karangetang, Lokon, dan Rokatenda.
Ada satu gunung yang berstatus Awas atau level IV yaitu Sinabung di Kabupaten karo, Sumatra Utara, yang memperlihatkan aktivitas vulkaniknya sejak 24 April 2013. Sementara gunung api lainnya masih normal.
"Ada tanda-tandanya sehingga status gunung punya tahapan yaitu dari normal kemudian menjadi waspada, siaga, dan awas sesuai ancamannya," paparnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono meminta warga tak panik soal peningkatan status gunung berapi. Sebab seluruh instansi bekerja dan mengawasi perkembangan gunung berapi. Sehingga setiap instansi dapat segera berkoordinasi dan melakukan langkah-langkah antisipasi.
"Yang terpenting, masyarakat harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan oleh pemerintah," kata Agung
0 komentar:
Posting Komentar