Senin, 10 Februari 2014

ACARA TERSUKSES DI 2014

SEPANJANG tahun 2013 ini beberapa program berhasil menjadi hits di kalangan penonton Indonesia. Ukurannya bukan hanya berpatok pada rating, namun juga pengaruh yang ditimbulkan dari tayangan tersebut. Tahun 2013 ini kami kembali memilih 10 program televisi paling hits di tahun 2013 dari berbagai genre tayangan. Sinetron, program komedi, drama Asia, hingga variety show dan kartun menjadi beberapa genre yang mewakili.

Pilihan kami ini mungkin tidak sepenuhnya Anda setujui masuk dalam daftar 10 program paling hits di 2013. Namun, kami memilih 10 program ini berdasarkan berbagai pertimbangan misalnya seperti rating, jumlah followers program tersebut di Twitter, hingga seringnya program ini menjadi trending topic.

Berikut ini adalah 10 program tersebut mulai dari peringkat 10 hingga peringkat 1:


10. Doraemon (RCTI)



Kartun sepanjang masa ini sudah 20 tahun lebih hadir menemani penonton setia RCTI. Hingga sekarang, Doraemon  masih menjadi primadona tontonan penonton Indonesia. Walau tayang seminggu sekali dan tayang di pagi hari, Doraemon kerap menembus 10 besar perolehan rating daily, maka tidak heran jika sampai sekarang, RCTI mempertahankan kartun ini. Padahal slot untuk jam kartun anak di RCTI sudah sangat berkurang jika dibandingkan dengan beberapa tahun silam.

Tidak hanya seriesnya saja, Doraemon versi filmnya juga sering kali ditayangkan di RCTI. Misalnya saat DahSyat libur, Doraemon biasanya kebagian mengisi slot tersebut. Walau beberapa kali ditayangkan ulangpun, rating filmnya juga masih bagus. Terbukti memang jika Doraemon memang kartun sepanjang masa.

9. The Comment (Net. TV)


Menampilkan duo host klop, Dimas Danang dan Imam Darto, Net. TV sukses menyedot anime perhatian penonton. Memang bukan dari segi rating, namun dari segi popularitasnya. Mereka akan mengomentari berbagai hal mulai dari video, footage, gambar, foto, hingga capture socmed, dengan gaya yang lucu dankhas mereka.

Karena judulnya sendiri adalah The Comment maka daya tarik program ini memang ada pada kekocakan duo ini dalam melontarkan komentarnya terhadap suatu hal. The Comment juga berhasil menghasilkan jargon-jargon populer seperti Shikat Miring yang belakangan sedang trend. Di Twitter saja, followers acara ini mencapai 237.000 pengikut. Acara ini tayang setiap Senin-Sabtu Pkl.20.00 WIB di Net.


8. Anak-Anak Manusia (RCTI)


Sejatinya, sinetron ini dibuat dalam rangka memeriahkan program sahur RCTI. Sinetron produksi SinemArt ini makin berjaya saat pindah jam tayang ke jam 6 sore dan setelah itu pindah ke jam 7 malam.  Ceritanya sendiri mengisahkan tentang kehidupan di sebuah kampung di pinggiran Jakarta, dengan tokoh utama seorang laki-laki yang bernama Mardani (Teddy Syach) yang tiap hari selalu berulah, membuat resah, bahkan tega untuk memfitnah walaupun akhirnya dia juga yang kena batunya. Tiap kali ketahuan salahnya, Mardani selalu bilang dia tidak akan mengulangi lagi kesalahannya, tapi itu hanya di bibir saja.. Esok atau lusa, dia akan terus membuat ulah dan membuat resah orang lain dengan segala tindakannya.

Teddy Syach terlihat luwes saat memerankan tokoh Mardani dan imbas kesuksesannya ini, ia sering membuat kesal masyarakat yang bertemu langsung dengannya karena peran yang dimainkannya tersebut. Sinetron ini juga beberapa kali menggeser Tukang Bubur Naik Haji The Series dari tahta juara. Tidak hanya Teddy Syach, Devi Permatasari yang sering kebagian sosok antagonis di berbagai sinetron, sukses memerankan tokoh Encun yang lemot. Devi berhasil membuktikan kemampuannya untuk memerankan berbagai peran. Uniknya lagi, sinetron ini banjir bintang-bintang senior yang dulu sering menjadi peran utama di berbagai sinetron lawas seperti Primus Yustisio, Jihan fahira, Vira Yuniar hingga Teuku Ryan.

Sampai saat ini, Anak-Anak Manusia masih sering menempati deretan 5 besar program paling banyak ditonton daily. Hal ini juga membuktikan jika para pemain senior pun masih bisa menarik rating tinggi kala pengemasannya bagus. Sama seperti di Korea, aktor dan aktris utamanya sering dimainkan oleh mereka yang usianya bahkan sudah di atas 30 tahun atau 40 tahun. So, mengapa sinetron Indonesia tidak?


7. Oh Ternyata! (Trans TV)


Awalnya, ini adalah program komedi seperti Sketsa yang juga tayang di Trans TV. Format awalnya menggambarkan kesalapahaman seseorang terhadap orang lain dengan berbagai situasi kocak. Seiring dengan perkembangannya, Oh Ternyata malah berubah format dengan rangkaian cerita horrornya, dan kini bahkan merambah genre seperti azab terhadap perbuatan jahat ataupun kisah cinta memiriskan.

Sampai saat ini, Oh Ternyata masih tayang, namun pindah ke slot Pkl.18.00 WIB. Dari peforma ratingnya, Oh Ternyata masih memperoleh atensi yang bagus dari penonton. Terlebih lagi, OT menjadi program pembuka YKS yang sedang duduk di tahta rating jawara.


6. Gu Family Book (Indosiar)


Tahun 2013 ini memang tidak banyak drama Korea yang mendapat atensi bagus kala ditayangkan di Indosiar. Namun Gu Family Book (GFB) lumayan mencuri perhatian penonton Indonesia. Terlenih lagi, Indosiar gesit menangkap moment. Hanya berselang tidak sampai 2 bulan tamat di Korea, Indosiar langsung menayangkan serial ini pada 12 Agustus silam.

Drama ini juga dibintangi bintang-bintang terkenal seperti Bae Suzy dan Lee Seung Gi. Ceritanya yang menarik dengan mengisagkan percintaan manusia setengah gumiho bernama Choi Kang Chi (Lee Seung Gi) dengan gadis cantik Yeo Wool (Bae Suzy). Namun kisah cinta mereka melalui berbagai hambatan karena status Kang Chi yang dianggap sebagai monster oleh orang-orang di sekitarnya.

Ratingnya sewaktu tayang di Indosiar sering mendapatkan share di atas 10 persen yang merupakan indikator bahwa acara ini cukup menarik banyak penonton.

5. Diam-Diam Suka (SCTV)


Girlband Blink sukses mencetak sinetron hits lagi. Setelah Putih Abu-Abu, sinetron terbaru mereka bertajuk Diam-Diam Suka sukses membetot perhatian. Bahkan sinetron ini membuat RCTI ketar-ketir merombak jadwal program karena beberapa kali DDS ini berhasil jadi penguasa rating.

Ceritanya sendiri berfokus pada Sri (Febby Rastanti) yang datang dari kampung untuk menemui Sarah (Rianti Cartwright) di Jakarta. Sarah adalah ibu kandungnya sendiri, namun Sri sendiri belum tahu akan fakta ini. Ia masih mengira jika Sarah adalah Budenya.

Sarah pun menyekolahkan gadis pindahan Yogyakarta itu ke sebuah sekolah swasta yang cukup ternama, satu sekolah dengan Naomi (Audi Marissa), sepupu Sri. Sejak awal masuk sekolah, Sri selalu menjadi bahan cemoohan lantaran penampilannya yang kampungan. Parahnya, Naomi mengakui kalau Sri adalah anak pembantu di rumahnya. Di sekolahnya sendiri ada geng dancer bernama The Johits alias jomblo ngehits, yaitu sekumpulan cewek sosialita sekolah yang paling ngehits, diketuai oleh Princess (Agatha Pricilla) yang diam-diam menyukai Dafa (Dimas Anggara). Di sisi lain, Dafa dekat dengan Sri sehingga membuat Levin (Derby Romero), cowok keren di sekolah itu, mencemooh keduanya. Maklum, Levin adalah musuh bebuyutan Dafa dan selalu menganggap kalau Sri adalah biang kesialan. Apes bagi Sri karena selain Naomi dan Levin, Oma Naomi (Dini Vitri) yang super cerewet pun tidak menyukai kehadiran Sri. Namun Oma yang merupakan mertua Sarah tidak bisa berbuat apa-apa karena Alex (Surya Saputra), anak Oma, sudah berjanji pada Sarah bahwa Sri akan tinggal bersama mereka setelah menginjak usia 16 tahun. Sri tidak mengetahui kalau Sarah sesungguhnya adalah ibu kandungnya

Sinetron ini juga berhasil menelurkan beberapa jargon alay yang populer seperti Well... Well... Welll... atau Akamso (Anak Kampung ndeso). Hingga sekarang, ratingnya stabil di 5 besar.

4. Suka-Suka Uya (MNCTV)


Acara hipnotis memang masih mempunyai daya tarik. Setelah sukses dengan program Uya Emang Kuya (UEK) yang tayang di SCTV, Uya Kuya kembali mencetak program baru yang cukup populer bertajuk Suka Suka Uya atau yang biasa disingkat Susu. Acara ini mempunyai dua co host yaitu mantan pembawa berita, Jeremi Tety dan juga penyanyi dangdut, Jenita Janet.

Acara yang tayang di MNCTV ini awalnya tayang Pkl.23.00 WIB, namun setelah sharenya cukup bagus. Jam tayangnya pun ditambah ke sore hari menjadi dua kali tayang setiap harinya, pertama sama seperti di jam biasa dan kedua tayang Pkl.16.30 WIB.

Sekarang, Susu malah tayang di early primetime menggeser slot Joko Tingkir yang secara rating kurang bagus, hingga dipindahkan jam tayangnya ke Pkl.22.30 WIB. Perbedaan Susu dengan UEK adalah pada 'korban' hipnotisnya. Jika UEK menyasar masyarakat biasa, maka Susu hadir dengan menghipnotis para artis. Artis seperti Ayu Ting-Ting, Randi Pangalila, Indah Permatasari, S4, SOS, dan masih banyak lagi.


3. Eat Bulaga Indonesia (SCTV)


Sempat diprediksi hanya akan menjadi angin lalu saja, acara variety show Eat Bulaga Indonesia (EBI) terbukti telah berhasil tayang dalam kurun waktu lebih dari satu tahun. Konsepnya sendiri menyadur program aslinya Eat Bulaga yang tayang di Filipina. Digawangi oleh belasan presenter makin menambah semarak suasana.

Segmen seperti Jagoan Karaoke dan Indonesia Pintar terbukti ampuh menjadi dua segmen yang paling ditunggu. Tayang stripping setiap hari juga makin mengukuhkan eksistensinya sebagai salah satu program yang punya penonton setia. Di jam tayangnya, EBI sering kali memimpin.


2. X Factor Indonesia (RCTI)


duo kocak ini akan mengomentari berbagai macam hal, mulai dari video, footage, gambar, foto, hingga capture socmed, dengan gaya yang lucu dan menghibur - See more at: http://www.netmedia.co.id/program/the-comments#sthash.NEMXjyZm.dpuf
duo kocak ini akan mengomentari berbagai macam hal, mulai dari video, footage, gambar, foto, hingga capture socmed, dengan gaya yang lucu dan menghibur - See more at: http://www.netmedia.co.id/program/the-comments#sthash.NEMXjyZm.dpuf
duo kocak ini akan mengomentari berbagai macam hal, mulai dari video, footage, gambar, foto, hingga capture socmed, dengan gaya yang lucu dan menghibur - See more at: http://www.netmedia.co.id/program/the-comments#sthash.NEMXjyZm.dpuf

Hadir perdana di tahun 2013, RCTI berhasilkan mensukseskan program pencarian bakatnya lagi, setelah sebelumnya sukses dengan Indonesian Idol dan Master Chef Indonesia. Acara berlisensi ini seringkali menjadi trending topic saat acaranya sendiri tayang.

Walau baru mulai tayang Pkl.21.00 WIB dan baru selesai Pkl.01.00 WIB, ratingnya tetap menggelegar bahkan sharenya pernah menembus 30% lebih. Gaung acaranya sendiri mulai menggeliat semenjak kontestan-kontestan dengan karakter-karakter yang unik muncul. Misalnya seperti fenomena Fatin yang sukses membuat orang terpana kala menyanyikan Grenade. Suaranya yang serak-serak basah yang kontras dengan penampilannya yang polos berhijab, makin membuat namanya dibicarakan di berbagai media.

Selain Fatin, kontestan semisal Mikha Angelo, Novita Dewi hingga Nu Dimension juga cukup bergaung. Rata-rata followers mereka sudah mencapai ratusan ribu pengikut. Hal ini membuktikan betapa populernya mereka semenjak X Factor Indonesia (XFI) menjadi salah satu penunjang karir mereka.


1. YKS (Trans TV)


Inilah program paling hits di tahun 2013. Siapapun mungkin setuju dengan hal ini. Popularitas acara ini mulai berkibar kala YKS berhasil mencetak rekor mencengangkan untuk tayangan sahur. Bahkan rating untuk episode akhir YKS sahur mencapai share 40 persen, sebuah angka yang fantastis untuk sebuah program TV.

Sebelum YKS tayang live seperti saat ini. Selama satu bulan penuh, Trans TV hanya menayangkan rerun YKS sahur di jam primetime dan kemudian berbuah kesuksesan. Saat stock habis, YKS live pun digodok dan akhirnya berhasil mencuri perhatian lagi.

Bila pertama-tama hanya joged Keep Smile menjadi andalan goyang Caesar, maka kini berbagai goyangan lain pun turut mencuat seperti goyang Bang Jali, goyang Kereta Malam, hingga goyang Simalakama. Acara ini juga yang membuat berbagai program TV lain latah dengan menyertakan goyangan sebagai salah satu konten acara, sebut saja acara seperti DahSyat hingga Campur-Campur.

0 komentar:

Posting Komentar